Sinopsis Novel SUPERNOVA: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh



"Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara
Engkaulah matahari firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara

Kau hadir dengan ketiadaaan
Sederhana dalam ketidakmengertian
gerakmu tiada pasti
Namun aku terus disini
Mencintaimu
Entah kenapa"


- Dee -



Tiga belas tahun yang lalu, novel ini sudah membuat saya jatuh cinta bahkan sejak saya membuka halaman-halaman pertamanya dan menemukan puisi ini. 

Bahkan Kata Pengantar, bagian yang selalu saya lewati setiap membaca buku apapun tapi dalam novel ini menjadi bagian yang juga ikut saya baca sampai berulang kali. Bukan apa-apa, tapi pengantar penerbitnya sendiri yang memakan sampai empat halaman buku rasanya kocak dan unik. Membuat saya membayangkan sekumpulan anak muda energik yang berada di balik penerbitan novel pertama Dewi Lestari ini kelebihan energi hingga sempat-sempatnya mengeluarkan teka teki di bagian akhir kata pengantar (*kenapa domba bau?, jawabannya adalah karena domba keleknya empat hahahaha….).

Novel ini berkisah tentang Dhimas dan Ruben,  pasangan gay yang bertemu saat kuliah di Amerika. Pertemuan mereka dalam sebuah pesta (*narkoba?), berujung pada ikrar untuk menjadi pasangan dan juga ikrar bahwa sepuluh tahun kemudian mereka akan membuat sebuah karya yang merupakan gabungan antara science ilmiah dan sastra. Dan sepuluh tahun kemudian, penulisan karya itu dimulai, dalam bentuk sebuah novel dengan Ferre (CEO sebuah korporasi multinasional), Rana (jurnalis sebuah majalah bergengsi), dan Diva (model sekaligus pelacur papan atas), sebagai tokoh utamanya.

Konflik dimulai saat Rana mewawancarai Ferre untuk artikel yang akan dimuat di majalah. Tak disangka jika wawancara singkat itu menjadi awal terjalinnya kisah cinta terlarang di antara mereka berdua. Terlarang karena ketika itu, Rana sudah menikah dengan Arwin yang sama seperti Rana, juga berasal dari keluarga aristokrat bangsawan lama.

Tak ada justifikasi salah atau benar dalam kisah perselingkuhan ini. Arwin bukanlah pria jahat yang pantas untuk dikhianati, sebaliknya justru, Arwin digambarkan sebagai pria yang baik, soleh, bertanggung jawab, dengan latar belakang keluarga yang baik dan juga memiliki pekerjaan yang bisa dibanggakan. Dan seluruh kelebihannya itulah yang menjadi satu-satunya kesalahan Arwin untuk Rana. Karena dengan menjadi sosok yang sempurna, tak ada alasan untuk Rana berpaling dari Arwin. Pengkhianatan yang dilakukan Rana semata-mata karena Rana dan Ferre saling jatuh cinta, titik. Dan bisakah orang memilih pada siapa ia jatuh cinta?. 

Sayangnya, tak seperti kisah perselingkuhan lain yang mungkin hanya karena nafsu sesaat, cinta lokasi atau pelarian dari rumah tangga yang bermasalah, cintanya Rana dan Arwin adalah cinta dalam artian sebenarnya cinta. Rana melihat sosok Ferre sebagai seseorang yang mampu membangkitkan semangat dalam hidupnya yang membosankan. Pun demikian Ferre, ia melihat Rana sebagai sosok Puteri, yang selalu menjadi perwujudan obsesi dari dongeng masa kecilnya.

Ksatria jatuh cinta pada Puteri bungsu dari Kerajaan Bidadari.
Sang Puteri naik ke langit.
Ksatria kebingungan.
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang,
tapi tidak tahu caranya terbang.
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu.
Tetapi kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon.
Ksatria lalu belajar pada burung gereja.
Burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara.
Ksatria kemudian berguru pada burung elang.
Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung.
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi.
Ksatria sedih, tapi tak putus asa.
Ksatria memohon pada angin.
Angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi,
lebih tinggi dari gunung dan awan.
Namun Sang Puteri masih jauh di awang-awang,
dan tak ada angin yang mampu menusuk langit.
Ksatria sedih dan kali ini ia putus asa.
Sampai satu malam ada Bintang Jatuh yang berhenti mendengar tangis dukanya.
Ia menawari Ksatria untuk memapu melesat secepat cahaya.
Melesat lebih cepat dari kilat dan setinggi sejuta langit dijadikan satu.
Namun kalau Ksatria tak mampu mendarat tepat di Puterinya,
maka ia akan mati.
Hancur dalam kecepatan yang membahayakan,
menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat.
Ksatria setuju. Ia relakan seluruh kepercayaannya pada Bintang Jatuh menjadi sebuah nyawa.
Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada serpih detik yang mematikan.
Bintang Jatuh menggenggam tangannya.
“Inilah perjalanan sebuah Cinta Sejati,” ia berbisik,
“tutuplah matamu, Ksatria. Katakan untuk berhenti begitu hatimu merasakan keberadaannya.”
Melesatlah mereka berdua.
Dingin yang tak terhingga serasa merobek hati ksatria mungil,
tapi hangat jiwanya diterangi rasa cinta.
Dan ia merasakannya… “Berhenti!”
Bintang Jatuh melongok ke bawah,
dan ia pun melihat sesosok puteri cantik yang kesepian.
Bersinar bagaikan Orion di tengah kelamnya galaksi.
Ia pun jatuh hati.
Dilepaskannya genggaman itu.
Sewujud nyawa yang terbentuk atas cinta dan percaya.
Ksatria melesat menuju kehancuran.
Sementara Sang Bintang mendarat turun untuk dapatkan Sang Puteri.
Ksatria yang malang.
Sebagai balasannya, di langit kutub dilukiskan Aurora.
Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati Ksatria.

Sayang, Puteri yang selalu didambakannya ini sekarang adalah isteri orang lain. Tapi status kekasihnya ini membuat Ferre berpikir lebih dalam tentang cinta dan hubungan mereka. Tentang arti komitmen dalam pernikahan, tentang cinta yang "katanya" tak harus memiliki, tentang konsep cinta yang "katanya" seharusnya membebaskan. Dan untuk Ferre dan Rana, semua itu hanya konsep yang utopis karena mereka sendiri tak bisa mengingkari, cinta yang mereka punya menuntut sebuah kebersamaan, yang sangatlah tak mungkin dengan Arwin yang sudah lebih dahulu hadir dalam hidup Rana.

Dalam kebimbangannya, dari seorang teman Rana mendapat saran untuk mengkonsultasikan masalahnya dengan Supernova, Cyber Avatar yang bersedia menjawab semua permasalahan dan pertanyaan yang diajukan orang-orang. Tak ada yang tahu bahwa sosok Supernova di dunia maya ini sebenarnya adalah Diva di dunia nyata, tetangga depan rumah Ferre, yang adalah seorang model sekaligus pelacur papan atas, tetapi dengan kemampuan akademis melampaui bahkan para pakar di bidangnya. 

Tanya jawab yang dilakukannya dengan Supernova, membawa Rana pada pertanyaan yang sebenarnya: pertanyaan untuk mengenal dirinya sendiri. Tapi ia masih juga belum menemukan jawaban, apa yang harus ia lakukan, kabur dengan Ferre dan meninggalkan Arwin, atau terus bertahan dengan Arwin sementara dalam hati ia menyadari cintanya pada Ferre sudah kadung berlarat-larat.

Tak kuat menahan beban pikiran, akhirnya Rana masuk rumah sakit. Lemah jantung yang dideritanya sejak kecil menunjukkan keberadaannya lagi di tubuh ringkihnya. Dan momen saat kemudian Ferre menjenguk Rana di rumah sakit ternyata menjadi titik balik semuanya. Tanpa sengaja Arwin yang sudah tahu perselingkuhan istrinya menangkap pandangan mata Rana dan Ferre. Dan tiba-tiba ia menyadari, bahwa ia melihat cinta yang begitu besar di mata keduanya. Alih-alih marah dan cemburu, Arwin malah merasa ia telah menjadi penghalang untuk kebahagiaan keduanya. Dan akhirnya Arwin memutuskan setelah Rana keluar dari rumah sakit, ia akan menyerahkan Rana pada Ferre. Momen yang sebenarnya pas, karena disaat yang sama Rana pun sudah memutuskan bahwa sepulang dari rumah sakit ia akan meninggalkan Arwin demi Ferre.

Ferre sudah begitu bahagia, senang karena akhirnya ia akan bersatu dengan Puteri-nya, tak pernah ia sangka bahwa yang terjadi justru kebalikannya. Malam itu, Arwin menghampiri Rana. Malam itu, Arwin menyatakan bahwa ia sudah tahu semuanya, tentang Rana dan Ferre. Tak seperti yang selalu dibayangkan Rana, Arwin dengan mata merah dan kalap, dengan senjata di tangan, siap untuk mengejar dan membunuh Ferre di kediamannya. Sebaliknya, Arwin malah tampak begitu pasrah dan tenang, memeluk Rana dari belakang, sambil menyatakan bahwa ia sedemikian mencintai Rana, saking cintanya sampai ia tak ingin lagi menyiksa Rana dengan memaksakan kebersamaan yang semu. 

"Istriku atau bukan, kamu tetaplah Rana yang kupuja. Dan perasaan ini cukup besar untukku berjalan sendiri tanpa perlu kamu ada". 

Dan terkesiaplah Rana, menyadari bahwa cinta yang membebaskan itu ternyata Arwin yang punya, bukan miliknya bukan pula kekasihnya. Seketika itu pula Rana membalik badannya memeluk Arwin dengan pelukan orang yang kembali selepas akan beranjak pergi. 

Dan Ferre, akhirnya jatuh sedalam-dalamnya setelah membaca surat perpisahan dari Rana, patah hati sampai memutuskan bunuh diri denggan bermain rolet Rusia menggunakan satu peluru di pistolnya. Ia tinggal menarik pelatuk sebelum semuanya tamat. Dan dimulailah kilasan-kilasan hidupnya. Tentang ayahnya yang kabur dengan wanita lain hingga ibunya bunuh diri, tentang kakek dan nenek yang selalu ingin ia berdoa, dan satu ledakan, yang membuat ia tersadar bahwa hidupnya akan terus berlanjut, dan perasaannya untuk Rana sudah mengkristal dan akan selalu ia simpan.

Jujur, tak mudah untuk saya membuat sinopsis dari novel ini. Karena memang novel ini adalah novel yang sangat kaya, konflik yang terjalin, teori-teori sains yang ikut menjadi bagian dari cerita, penokohan dan konsep cerita di dalam cerita, membuat novel ini bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Bukan sekedar cerita picisan tentang perselingkuhan, tapi ada pencarian makna oleh tokoh-tokoh didalamnya. Tentang hakikat manusia, tentang hidup, tentang persahabatan, dan tentang cinta yang sering salah diinterpretasikan. Didukung oleh pilihan diksi yang kuat dan puisi-puisi yang indah, maka pantaslah jika novel ini memenangkan banyak penghargaan dan menjadi best seller.

Di akhir cerita, Dhimas dan Ruben yang menyusun cerita tentang Ferre, Rana, dan Diva akhirnya menyadari bahwa mereka berdua sama dengan tokoh cerita yang mereka susun, ada dalam molekul pikiran seorang pengarang yang lain. Mengingatkan saya akan ending dari buku Dunia Sophie yang juga fenomenal. Terkait dengan dugaan ini, penerbitnya sempat memberikan konfirmasi bahwa Dee belum pernah membaca buku Dunia Sophie. Tak masalah sebenarnya, karena bagaimanapun juga, novel ini disepakati banyak orang sebagai novel yang sangat keren. Bahkan untuk saya pribadi, yang menjadi penggemar karya-karya Dee selanjutnya gara-gara novel ini, tak bosan rasanya membaca novel ini hingga berulang-ulang. ^^


Komentar

  1. Maklum penggemar berat, Mbak hehehe....,terima kasih sudah bersedia berkunjung Mbak Dian Aulia =)

    BalasHapus
  2. keren, kira-kira bukunya masih gak ya? soalnya aku baru tau ceritanya dari filmnya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah saya ngga tau ya, masih ada ngga ya bukunya di toko buku, kalau ingin punya bukunya mungkin carinya ke toko buku second (misal Palasari kalau di bandung).

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. mbak pengen baca nih buku. dari 6 tahun lalu belum nemu bukunya. follow twitter saya y mbak, saya juga seneng karyanya dee @rhiandin

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ada bukunya mbak, mau pinjam?, inbox alamatnya aja via email aja ke nurmalafauzan@gmail.com, nanti saya kirim.

      Hapus
    2. oiya, sementara ini saya belum punya akun twitter mbak =D

      Hapus
  5. Stelah nonton film supernova minggu lalu jd pnasaran dgn novel nya.. ehmm...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau saya lebih suka versi bukunya daripada filmnya =D

      Hapus
  6. Sy sudah nonton filmnya namun Sy tertarik utk baca novel nya. Adakah yg bersedia memberi pinjaman? Sy mw beli cm disini susah cari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh pinjam buku saya mbak..., emailkan saja alamatnya ke nurmalafauzan@gmail.com, tapi setelah Mbak Dian Afri ya mbak...

      Hapus
  7. Keren, arwin mengajarkan cinta yg sebenarnya dengan penuh ketulusan.

    BalasHapus
  8. iih jadi penasaran,, ulasanya bagus kak.. jadi penasaran pingin baca.. tapi kayaknya sekarang agak susah ya cari novelnya. ;(

    BalasHapus
  9. ulasannya bagus banget kak.. iihh jadi penasaran sama novelnya. pingin baca tapi kayaknya agak susah cari novelnya sekarang.

    BalasHapus
  10. duhhhhh~~~ aku jadi penasaran samaa bukunyaaaaa .. aku mau pinjam mbak, boleh?

    BalasHapus
  11. Kayaknya novelnya lbh bagus dari filmnya..nice

    BalasHapus
  12. Kayaknya novelnya lbh bagus dari filmnya..nice

    BalasHapus
  13. Sungguh karya yang berkelas..keren

    BalasHapus
  14. assalamualaikum mbak punya buku musthofa chamran yang judulnya lilin lemah kecil

    BalasHapus
  15. Terimakasih, saya jadi paham sekarang๐Ÿ˜‡

    BalasHapus
  16. Saya baru beli novel ini yg seri pertama, tapi apakah seri selanjutnya masih berhubungan dgn seri pertamanya? Atau beda cerita?

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah dapat ulasan yang memuaskan, sempat ragu buat baca karena ada unsur g*y-nya (maaf ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™). Tapi kalau setiap baca judul sama potongan-potongan kalimat di bukunya pasti jadi pengen baca. Syukurlah ada ulasan tentang novelnya. Makasih ya kak atas bantuannya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer